Profil Desa Depok

Ketahui informasi secara rinci Desa Depok mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Depok

Tentang Kami

Jelajahi profil lengkap Desa Depok, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Temukan data geografis, demografi penduduk, potensi ekonomi agraris, dinamika sosial keagamaan, serta fasilitas pendidikan yang menjadi pilar utama pembangunan desa di Jawa Tengah ini

  • Pusat Pendidikan Keagamaan

    Desa Depok menjadi tuan rumah bagi berbagai institusi pendidikan formal dan non-formal berbasis Islam, dari tingkat TK hingga SMP dan pondok pesantren.

  • Struktur Ekonomi Agraris

    Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian sebagai buruh tani, didukung oleh profesi lain seperti wiraswasta dan aparatur sipil negara.

  • Kehidupan Sosial Religius

    Aktivitas keagamaan yang kental melalui jam`iyah dan majelis taklim menjadi perekat sosial dan fondasi budaya masyarakat desa.

XM Broker

Terletak strategis di jalur perlintasan yang menghubungkan pusat Kabupaten Tegal dengan wilayah sekitarnya, Desa Depok hadir sebagai sebuah wilayah dengan karakteristik unik di Kecamatan Pangkah. Desa ini tidak hanya menjadi simpul penting dalam struktur geografis kecamatan, tetapi juga merupakan pusat kegiatan sosial keagamaan dan pendidikan yang dinamis. Dengan topografi dataran rendah yang subur, Desa Depok menyimpan potensi besar di sektor agraris sambil terus beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui penguatan sumber daya manusia.

Sebagai bagian dari Kecamatan Pangkah, Desa Depok turut merasakan denyut pembangunan yang didorong oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Berbagai program, terutama di bidang infrastruktur dasar dan kesehatan masyarakat, secara bertahap menyentuh wilayah ini. Kehidupan masyarakatnya yang komunal dan religius menjadi fondasi utama dalam menghadapi tantangan sekaligus mengoptimalkan peluang yang ada, menjadikan Desa Depok sebuah representasi otentik dari desa di Jawa Tengah yang terus bergerak maju.

Geografi dan Demografi Wilayah

Desa Depok secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data pemetaan, desa ini berlokasi pada koordinat 7°0′34″S 109°9′38″E. Letaknya yang berada di dataran rendah menjadikan wilayah ini memiliki kontur tanah yang relatif datar dan subur, sangat mendukung untuk kegiatan pertanian, khususnya persawahan.

Luas wilayah Desa Depok, berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Pangkah dalam Angka" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, ialah salah satu dari 23 desa di kecamatan tersebut. Data terbaru dari BPS per tahun 2023 menunjukkan bahwa Desa Depok memiliki 1.980 kepala keluarga, yang terdiri dari 1.604 kepala keluarga laki-laki dan 376 kepala keluarga perempuan. Angka ini memberikan gambaran awal mengenai struktur kependudukan di desa tersebut.

Secara kewilayahan, Desa Depok memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah Utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Penusupan. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Dukuhjati Kidul. Sementara itu, di sebelah Selatan, Desa Depok bersebelahan dengan Desa Pener dan di sisi Barat, kembali berbatasan dengan Desa Penusupan.

Total jumlah penduduk Kecamatan Pangkah, menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tegal pada semester II tahun 2024, mencapai 123.819 jiwa. Kepadatan penduduk di tingkat kecamatan yang cukup tinggi memberikan konteks bahwa Desa Depok juga merupakan wilayah padat penduduk dengan dinamika sosial yang aktif. Dengan jumlah kepala keluarga yang mendekati dua ribu, estimasi jumlah penduduk Desa Depok berada di angka ribuan jiwa, menjadikannya salah satu desa dengan populasi signifikan di Kecamatan Pangkah.

Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Struktur pemerintahan di Desa Depok berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang Desa, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa lainnya. Lembaga-lembaga desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga aktif menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi di tingkat desa. BPD menjadi mitra kritis pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan dan menampung aspirasi masyarakat untuk pembangunan yang lebih partisipatif.

Meskipun informasi mengenai nama pejabat Kepala Desa saat ini belum dapat dipastikan melalui sumber publik, roda pemerintahan terus berjalan melalui pelayanan administrasi kependudukan, pengelolaan keuangan desa, dan perencanaan pembangunan. Desa Depok memiliki situs web desa resmi yang menjadi media informasi awal bagi publik, meskipun optimalisasinya masih terus dikembangkan.

Kelembagaan lain yang berperan penting di desa ini yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), yang berfungsi sebagai wadah untuk mendorong partisipasi warga dalam pembangunan. Selain itu, organisasi kepemudaan Karang Taruna dan tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan potensi pemuda dan pemberdayaan perempuan di Desa Depok.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Perekonomian Desa Depok ditopang oleh tiga pilar utama mata pencaharian penduduknya, yaitu pertanian, wiraswasta, dan pegawai negeri sipil (PNS). Mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh tani, menggarap lahan-lahan persawahan yang menjadi pemandangan umum di sebagian besar wilayah desa. Komoditas utama yang dikembangkan kemungkinan besar ialah padi, sejalan dengan karakteristik agraris Kecamatan Pangkah secara keseluruhan.

Sektor wiraswasta juga menunjukkan geliatnya, mencakup berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usaha ini umumnya berupa toko kelontong, warung makan, jasa, dan industri rumah tangga skala kecil. Pemerintah Kecamatan Pangkah secara umum mendorong pengembangan UMKM melalui program pengenalan pemasaran digital, sebuah inisiatif yang berpotensi besar untuk meningkatkan skala ekonomi para pelaku usaha di Desa Depok.

Di samping itu, keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS sebagai salah satu kelompok profesi utama menandakan tingkat pendidikan dan akses terhadap pekerjaan formal yang cukup baik di kalangan masyarakat. Keberagaman mata pencaharian ini menciptakan struktur sosial ekonomi yang dinamis dan saling melengkapi. Meskipun demikian, sektor pertanian tetap menjadi fondasi yang paling fundamental bagi perputaran ekonomi desa.

Pilar Pendidikan dan Kehidupan Sosial Keagamaan

Salah satu keunggulan menonjol dari Desa Depok ialah kekayaan fasilitas pendidikannya, terutama yang berbasis keagamaan. Hal ini menjadikan desa tersebut sebagai salah satu pusat pendidikan penting di tingkat lokal. Fasilitas pendidikan formal yang tersedia meliputi:

  • TK Pertiwi 26-17

  • SD Negeri Depok 01

  • SD Negeri Depok 02

  • SMP IT El-Munavie

Kehadiran SMP berbasis Islam Terpadu (IT) menandakan adanya permintaan dan dukungan masyarakat terhadap pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama. Kekuatan pendidikan keagamaan ini diperdalam dengan adanya institusi non-formal seperti Pondok Pesantren El-Munavie, yang menjadi pusat kaderisasi dan pendalaman ilmu agama. Selain itu, tersebar pula lembaga pendidikan Al-Qur`an seperti TPQ Al Fatah, TPQ As-Syifa, dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Asy-Syafi`iyyah yang menjadi basis pendidikan agama sejak usia dini.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Depok sangat diwarnai oleh nuansa religius yang kental. Hal ini tercermin dari banyaknya dan aktifnya kelompok-kelompok pengajian atau jam`iyah yang hidup di tengah masyarakat, seperti Jam`iyah Al Fatah, Isnaeniyah, Jam`iyah Al Falah, dan Al Furqon. Kegiatan keagamaan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah, tetapi juga sebagai medium interaksi sosial, penguatan tali silaturahmi, dan penyebaran informasi di antara warga.

Infrastruktur dan Tantangan Pembangunan

Sebagai desa yang terus berkembang, Desa Depok menghadapi tantangan dalam penyediaan infrastruktur yang merata dan berkualitas. Salah satu isu yang pernah menjadi sorotan pada tahun 2019 ialah tingkat akses sanitasi dan jamban sehat yang masih perlu ditingkatkan. Pemerintah Kabupaten Tegal pada saat itu menggencarkan program Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, yang menyasar desa-desa dengan tantangan serupa, termasuk Depok.

Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di kalangan masyarakat. Di sisi lain, program-program terkini seperti Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang diselenggarakan oleh Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) di SMP IT El-Munavie pada tahun 2024, mengindikasikan adanya fokus berkelanjutan pada pembangunan sumber daya manusia, khususnya di kalangan generasi muda.

Akses jalan desa dan konektivitas antar wilayah secara umum sudah cukup baik, mendukung mobilitas penduduk untuk kegiatan ekonomi maupun sosial. Namun optimalisasi infrastruktur dasar seperti drainase, pengelolaan sampah, dan penerangan jalan umum tetap menjadi agenda penting bagi pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan warganya.